Perjalanan Menikmati Seni Dengan Berfilsafat

Nama :  Muflihul Abyan Sabittul Aqdam
Kelas :  R3I
NPM :  202246501116
Mata Kuliah 
:  Filsafat Seni
Dosen Pengampu  :  Dr.Sn. Angga Kusuma Dawami M. Sn.

Hasil Analisis 5 Karya Pada 

"Indonesia Contemporary Art and Design (ICAD) 2023"


    Beberapa hari lalu tepatnya pada hari Jum'at saya memmutuskan untuk datang ke sebuah pameran Indonesia Contempoary Art and Design (ICAD) 2023, pameran yang mempromosikan desain dan seni kontemporer di indonesia ini rutin diglear setiap tahun. dimulai pada tahun 2009 acara ini pertama kali di adakan hingga tahun ini  Indonesia Contempoary Art and Design (ICAD) kembali di gelar dan berlokasi di Grand Kemang, pameran seni ini akan membagi 5 kategori karya dari sekitar 54 pelaku kreatif multidisipliner, kolektif dan juga komunitas yang bergerak di berbagai bidang, yaitu seni, desain, musik, budaya, dan material baru.

    Setelah mendatangi pameran tersebut dan berkeliling melihat berbagai karya yang sangat memukau dari para pelaku kreatif, dari semua karya yang memberikan saya beragam penglaman estetis yang tak terlupakan terdapat beberapa karya yang begitu membuat saya tertarik untuk saya jadikan bahan analisi  menggunakan teori, aliran dan juga pengalman estetis. diantaranya ada:

1. Inheritance

    Karya dari bapak Entang Wirhaso ini dibuat pada tahun 2014 -2015 berdimensi: Tinggi 166cm  x  Panjang 375cm x Lebar 260 cm serta dibuat dengan Aluminium, bubuk grafit, resin, pigmen warna, benang, cat mobil, baja, poliuretan ini ingin menjelaskan bahwa Ikan dapat bermanfaat atau merusak sebagai perwujudan warisan Asia. Warisan bisa menjadi beban yang harus kita pikul. Masa lalu harus dihormati dan diwariskan kepada generasi baru. 
    Menurut saya karya ini termasuk kedalam teori mimesis versi Aristoteles dimana sang seniman ini merepresentasikan bahwasannya ikan sebagai perwujudan dari warisan asia ini dapat bermanfaat atau dapat juga merusak. warisan bisa jadi beban yang harus di pikul karena warisan harus di jaga dengan sangat hari hati namun juga harus di hormati dan tetap diwariskan terus menerus kepada generasi berikutnya.
    Untuk pengalaman emosi estetis nya menurut saya karya ini menimbulkan emosi estetis empatis gelisah dimana ketika saya mencoba melihat detail dari karya ini terdapat pose yang memberikan adegan seperti akan terjadi sebuah kericuhan yang ingin di ceritakan dari karya ini.

2. Luxury Handayani; Brutal

    Karya dari bapakGalih Johar ini dibuat pada tahun 2020 karya ini berbentuk seperti tas wanita namun dengan menggunakan batu bata merah yang kemudian diberi emblem dan juga handles yang terbuat dari perak.
  Menurut saya karya ini termasuk kedalam teori mimesis Aristoteles dimana sang seniman ini merepresentasikan tas wanita seperti hal yang sangat wajib mereka miliki dan begitu besar nilai nya untuk menambah nilai mereka.
    Pengalaman estetika pada karya ini menimbulkan Estetiks empstis jenaka dimana saya baru pertama kali melihat tas yang terbuat dari batu bata merah

3. Cakrawal Ganda

      Karya dari bapak Entang Wirhaso ini dibuat pada tahun 2022 dibuaat dengan cat akrilik, glitter, poliuretan, lampu di atas kanvas. karya berdimensi 300 x 500 cm.
      Menurut saya karya ini menggunakan teori mimesis veris Aristoteles dimana sang seniman ingin merepresentasikan “kondisi manusia yang seringkali terpecah belah oleh sistem politik, etnis, ras, dan agama yang kompleks dan berlapis-lapis: mereka hidup berdampingan namun komunikasi mereka terbatas dan tidak langsung.” Dalam pembuatan karya-karyanya, Wiharso bermula dari pengalamannya sendiri yang dipadukannya dengan referensi cerita rakyat dan sastra Indonesia dan Barat, budaya kontemporer, dan peristiwa terkini. Tokoh manusia kartun adalah pusat karyanya. Mereka bercinta, bermimpi, menyerang, dan diserang di lanskap alam dan buatan manusia yang subur dan kusut.
        menurut saya pada karya ini tampak emosi estetis formalistis berupa goresan goresan kuas dan titik dengan beragam warna yang menjadi sebuah kesatuan, karya ini menurut saya termasuk kedalam aliran Abstraksionisme

4. Just Another Hertich Day

    Karya dari Naufal Abshar ini menghadirkan karya seni instalasi di bagian utama lobi hotel yang merespons ruang. karya ini cocok dengan teori mimes versi Aristoteles di mana sang sneiman ingin merepresentasikan sesuatu yang menyenangkan dan menyajikan karya nostalgia. jika para pengunjung melihat ke ruang lobi ada suguhan televisi jadul yang menampilkan program show dari dekade 1970 dan 1980-an dan koran-koran jadul. Sang seniman sebenarnya mau menggambarkan sesuatu hal yang sudah hilang, karena semuanya sudah kembali ke smartphone.

    Pengalaman estetis yang muncul pada karya ini adalah emosi estetis empatis nostalgia dimana pada karya ini sangat kuat sekali rasa nostalgia siaran siaran telivisi pada zaman dahulu.

5. Do Not Prevent The Fertility Of The Mind

    Karya seni instalasi ini di buat oleh ibu Arahmaini. beliau adalah tokoh penting dalam dunia seni kontemporer Indonesia, dimana beliau terkenal dengan seni pertunjukan dan instalasinya yang berorientasi sosial. pada karya ini terdapat pembalut yang disusun di dinding karya menyerupai pola batu bata, dan terdapat 2 foto ibu Arahmaini yang sedang memgang alat kontrasepsi IUD dan terdapat juga bangku dan elenmeyer yang berisi darah. 

  Menurut saya karya ini cocok dengan teori mimesis versi Aristoteles,Karena ibu Arahiamaini ingin merepresntasikan mengenai kedudukan perempuan, khususnya dalam masyarakat Indonesia. yang dimana karya ini juga mengacu pada pengalaman pribadi sang seniman yang ditangkap pada masa mahasiswanya karena seni pertunjukannya, dan menggabungkan gagasan kreativitas artistik dengan kesuburan perempuan, mengomentari bagaimana kedua dorongan hati ini dibatasi oleh otoritas yang waspada.

      Pengalaman Estesi pada karya ini adalah emosi estetis empatis takut. diamana pada saat pertama melihat karya ini saya merasa takut karena memang ekspresi yang di keluarkan oleh ibu Arahiamaini seperti tatapan yang multi tafsir.

Dokumentasi Dengan Karya













Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teori Mimesis Dan Teori Significant Form

Peroses Penulisan Artikel Ilmiah

Menentukan Poin Poin Pendahuluan